Layanan
Pemeriksaan Kimia Klinik
Tujuan
Mengukur kadar beberapa zat kimia (konstituen) pada cairan tubuh seperti pada darah dan urine
Manfaat
Mengetahui kondisi kesehatan pasien
Mendeteksi kelainan yang berkaitan dengan fungsi ginjal, fungsi hati, profil lemak tubuh dan gula darah
Memantau kondisi pasien akan penyakit yang diidap dan hasil pengobatan
Jenis Pemeriksaan Kimia Klinik
Profil Lipid
Trigliserida adalah salah satu jenis lemak yang dapat ditemukan dalam darah dan sel-sel lemak. Tubuh mendapatkan sebagian besar trigliserida dari makanan, seperti mentega, minyak goreng, daging berlemak, keju, dan krim. Trigliserida juga bisa berasal dari gula dan alkohol.
Tujuan Pemeriksaan
Untuk mengukur konsentrasi trigliserida di dalam darah. Tes ini merupakan bagian dari cek kolesterol atau tepatnya profil lipid.
Faktor yang Mempengaruhi
Penyakit Ketika Jumlah Tinggi
Penyakit Jantung Koroner, stroke, dan penyakit kardiovaskuler. Dapat terjadi pada pasien yang mengidap sirosis alkoholik, gagal ginjal kronis, DM, sindrom down’s, hipertensi, hiperkalsemia, idiopatik, hiperlipoproteinemia (tipe i, ii, iii, iv, dan v), penyakit penimbunan glikogen (tipe i, iii, vi), gout, penyakit iskemia hati hipotiroidism, kehamilan, sindrom sesak nafas, talasemia mayor, hepatitis viral dan sindrom werner’s.
Penyakit Ketika Jumlah Rendah
Mengalami gejala depresi, kecemasan, penurunan fungsi sel dan hormon.
Total kolesterol merupakan gabungan dari kolesterol HDL, LDL dan Trigliserida dalam setiap desiliter darah.
Tujuan Pemeriksaan
Tes kolesterol total berguna untuk mengukur jumlah kolesterol dan trigliserida dalam darah. Hasilnya dapat membantu menentukan risiko penumpukan timbunan lemak (plak) di arteri yang dapat menyebablan penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah.
Pemeriksaan dapat dilakukan dengan kondisi
Penyakit Ketika Jumlah Tinggi
Hipertensi, Jantung Koroner
Penyakit Ketika Jumlah Rendah
Mengalami Gejala Depresi, Kecemasan, Penurunan Fungsi Sel dan Hormon
Kolesterol HDL adalah kolesterol yang berfungsi untuk membersihkan kelebihan kolesterol yang berbahaya di dalam darah dan membawanya kembali ke hati untuk dikeluarkan dari tubuh. Oleh karena itu, hdl disebut juga sebagai kolesterol baik.
Tujuan Pemeriksaan
Tes kolesterol HDL dilakukan untuk mengukur jumlah kolesterol baik dalam darah seseorang dengan kadar HDL yang baik dalam darah memiliki risiko lebih rendah untuk mengalami penyakit arteri koroner atau gangguan jantung.
Pemeriksaan dapat dilakukan secara teratur pada orang-orang dengan resiko penyakit jantung, seperti:
Ketika Jumlah Tinggi
Semakin tinggi, semakin baik untuk tubuh
Penyakit Ketika Jumlah Rendah
Asteroklerosis, Jantung Koroner
Kolesterol LDL merupakan salah satu jenis kolesterol yang ada di dalam tubuh yang sering disebut sebagai kolesterol jahat.
Tujuan Pemeriksaan
Tes kolesterol LDL dilakukan untuk mengukur jumlah kolesterol jahat di dalam darah. Sebab kadar LDL dapat memberikan informasi tentang kesehatan jantung. Kadar tersebut dalam diukur sebagai bagian dari diagnosis, skrining atau pemantauan.
Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan pertimbangan:
Penyakit Ketika Jumlah Tinggi
Jantung Koroner, Aterosklerosis
Tes Gula Darah
Gula darah puasa adalah pemeriksaan untuk mengukur darah seseorang setelah puasa kurang lebih 10-12 jam.
Tujuan Pemeriksaan
Tes gula darah puasa bertujuan untuk mengetahui insulin yang dihasilkan di dalam tubuh dapat menyeimbangkan kembali kadar glukosa atau tidak.
Waktu yang direkomendasikan dalam pemeriksaan Gula Darah Puasa:
Penyakit Ketika Jumlah Tinggi
Hiperglikemia, Diabetes Mellitus
Penyakit Ketika Jumlah Rendah
Hipoglikemia
Pemeriksaan gula darah sewaktu adalah pemeriksaan gula darah yang dapat dilakukan kapan saja tanpa perlu berpuasa terlebih dahulu.
Tujuan Pemeriksaan
Pemeriksaan ini umumnya dilakukan untuk menilai kadar gula pada pasien diabetes atau pasien yang mengalami penurunan kesadaran. Pemeriksaan ini terutama dilakukan pada pasien diabetes sebagai evaluasi harian terhadap terapi dan sebelum penyuntikkan insulin. Selain untuk pasien diabetes, pemeriksaan ini juga dilakukan pada pasien yang dicurigai mengalami hipoglikemia atau hiperglikemia.
Waktu yang direkomendasikan dalam pemeriksaan Gula Darah Sewaktu:
Penyakit Ketika Jumlah Tinggi
Hiperglikemia, Diabetes Mellitus
Penyakit Ketika Jumlah Rendah
Hipoglikemia
Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan lanjutan setelah gula darah puasa yakni dengan mengukur tingkat gula darah 2 jam setelah makan.
Tujuan Pemeriksaan
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menilai seberapa besar fungsi pankreas untuk menetralisir gula darah.
Waktu yang direkomendasikan dalam pemeriksaan Gula Darah 2Jam PP:
Penyakit Ketika Jumlah Tinggi
Hiperglikemia, Diabetes Mellitus
Penyakit Ketika Jumlah Rendah
Hipoglikemia
Pemeriksaan HbA1c merupakan pengecekan gula darah yang dapat menunjukkan kadar gula darah rata-rata dalam 3 bulan terakhir.
Tujuan Pemeriksaan
Tujuan pemeriksaan ini dilakukan ialah untuk mengukur kadar gula darah dengan lebih akurat.
Waktu yang direkomendasikan dalam pemeriksaan HBA1C:
Penyakit Ketika Jumlah Tinggi
Hiperglikemia, Diabetes Mellitus
Tes toleransi glukosa (GTT) adalah prosedur yang menentukan apakah pasien dapat menggunakan dan menyimpan glukosa secara normal.
Tujuan Pemeriksaan
Tes toleransi glukosa sering digunakan untuk mendiagnosis diabetes. Selain itu, tes toleransi glukosa juga digunakan untuk memprediksi diabetes selama kehamilan.
Waktu yang Direkomendasikan dalam Pemeriksaan TTGO
Penyakit Ketika Jumlah Tinggi
Hiperglikemia, Diabetes Mellitus
Penyakit Ketika Jumlah Rendah
Hipoglikemia
Faal Hati
SGPT (Serum Glutamic Pyruvic Transaminase) memiliki nama lain Alanine Aminotransferase (ALT). SGPT adalah salah satu enzim yang diproduksi oleh hati.
Tujuan Pemeriksaan
Untuk skrining hati dan mendeteksi kerusakan pada hati.
Waktu yang direkomendasikan dalam pemeriksaan SGPT/ALT:
Jika mengalami gejala seperti mual dan muntah, sakit perut, mengalami penyakit kuning, hilang selera makan, hingga kelelahan.
Faktor yang Mempengaruhi
Meningkatnya kadar ALT
Peningkatan kadar ALT dapat terjadi pada penyakit hepatoseluler, sirosis aktif, obstruksi bilier dan hepatitis. Nilai juga meningkat pada keadaan: obesitas, preeklamsia berat, acute lymphoblastic leukemia (all).
Aspartate Transaminase / Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (AST/ SGOT) merupakan enzim yang tidak hanya terdapat di hati, tetapi juga di otot jantung, otak, ginjal, dan otot-otot rangka. Enzim ini membantu dalam metabolisme asam amino.
Tujuan Pemeriksaan
Sebuah pemeriksaan yang mengukur tingkat transaminase aspartat, yakni enzim yang ditemukan di hati, ginjal, pankreas, jantung, otot rangka dan sel darah merah yang dilepaskan ke aliran darah setelah masalah hati atau jantung.
Faktor yang Mempengaruhi
Penyakit Ketika Jumlah TinggiPenyakit Ketika Jumlah Tinggi
Infeksi Hati (Hepatitis), Sirosis hati
Meningkatnya kadar AST
Bilirubin adalah pigmen kuning yang terbentuk ketika sel darah merah yang sudah tua dipecah dalam tubuh. Bilirubin ini kemudian diangkut ke hati, diubah menjadi bentuk yang dapat larut dalam air, dan diekskresikan melalui empedu ke dalam usus untuk dikeluarkan dari tubuh. Terdapat tiga bentuk utama dari bilirubin yang dapat diukur dalam darah, yaitu: - Bilirubin Total adalah pengukuran dari total bilirubin dalam darah, termasuk baik bilirubin yang terikat dengan protein (bilirubin terikat) maupun bilirubin yang tidak terikat dengan protein (bilirubin tidak terikat atau bebas). Bilirubin total mencakup semua bentuk bilirubin yang ada dalam darah. - Bilirubin Indirect (Bilirubin Tidak Terikat/ Bebas) adalah bagian dari bilirubin total yang tidak terikat dengan protein. Bilirubin tidak terikat ini memiliki sifat yang kurang larut dalam air dan tidak dapat diekskresikan langsung melalui empedu. Untuk dapat diekskresikan dari tubuh, bilirubin tidak terikat ini harus diubah menjadi bentuk bilirubin langsung (bilirubin terkonjugasi) oleh hati. - Bilirubin Direct (Bilirubin Terikat/ Terkonjugasi) adalah bagian dari bilirubin total yang sudah diubah oleh hati menjadi bentuk yang larut dalam air dan siap untuk diekskresikan melalui empedu. Bilirubin langsung adalah bentuk bilirubin yang normalnya ditemukan dalam empedu dan merupakan hasil dari proses konjugasi bilirubin oleh hati.
Tujuan Pemeriksaan
Pemeriksaan bilirubin adalah sebuah uji laboratorium yang digunakan untuk mengukur tingkat bilirubin dalam darah seseorang. Pemeriksaan bilirubin berguna dalam mendiagnosis berbagai masalah medis yang terkait dengan hati dan sistem empedu, seperti penyakit hati, penyumbatan saluran empedu, atau gangguan dalam pemecahan sel darah merah.Pemeriksaan bilirubin adalah sebuah uji laboratorium yang digunakan untuk mengukur tingkat bilirubin dalam darah seseorang. Pemeriksaan bilirubin berguna dalam mendiagnosis berbagai masalah medis yang terkait dengan hati dan sistem empedu, seperti penyakit hati, penyumbatan saluran empedu, atau gangguan dalam pemecahan sel darah merah.
Waktu yang direkomendasikan dalam pemeriksaan Bilirubin:
Faktor yang Mempengaruhi
Penyakit Ketika Jumlah Tinggi
Nilai-nilai bilirubin yang tinggi dalam darah bisa mengindikasikan berbagai masalah medis, seperti sirosis hati, hepatitis, penyumbatan saluran empedu, atau masalah genetik seperti sindrom Gilbert.
Penyakit Ketika Jumlah Rendah
Penyakit hemolitik, Sindrom Crigler-Najjar, Sindrom Lucey-Driscoll, penggunaan obat-obatan tertentu, seperti fenobarbital atau obat antikonvulsan, dapat mengurangi kadar bilirubin dalam darah sebagai efek samping.
Gamma Glutamyl Transpeptidase (GGT) adalah glikoprotein terikat membran yang mengkatalisis transfer kelompok γ glutamyl ke peptida lain, asam amino dan air.
Tujuan Pemeriksaan
Untuk mengukur enzim Gamma Glutamyl Transferase (GGT) dalam darah.
Waktu yang direkomendasikan dalam pemeriksaan Gamma GT:
Faktor yang Mempengaruhi
Diantaranya usia, jenis kelamin, kerusakan hepar, penyakit jantung, dan konsumsi alkohol.
Penyakit Ketika Jumlah Tinggi
Peningkatan kadar GGT dapat terjadi pada kolesistitis, kolestiasis, sirosis, pankreatitis, atresia bilier, obstruksi bilier, penyakit ginjal kronis, diabetes melitus.
Total protein adalah suatu plasma protein yang disintesis terutama di sel parenkim hati, sel plasma, kelenjar limfe, limpa dan sumsum tulang.
Tujuan Pemeriksaan
Untuk mengukur jumlah total dua jenis protein pada tubuh, yaitu albumin dan globulin. Pemeriksaan ini perlu menjadi bagian dari kesehatan rutin karena protein merupakan komponen pendukung penting dari semua sel dan jaringan.
Waktu yang direkomendasikan dalam pemeriksaan Protein Total:
Faktor yang Mempengaruhi
Berat badan, umur, pertumbuhan, hormonal, jenis kelamin, kehamilan, laktasi, nutrisi, stres, dan kehilangan cairan.
Penyakit Ketika Jumlah Tinggi
Dehidrasi, infeksi/inflamasi
Penyakit Ketika Jumlah Rendah
Malnutrisi, sindrom absorpsi, hipertiroid, kehamilan, gangguan fungsi hati, infeksi kronik, luka bakar, edema, asites, sirosis, nefrotik sindrom, siadh, dan pendarahan.
Faal Ginjal
Asam Urat adalah hasil akhir dari katabolisme (pemecahan) suatu zat yang bernama purin. asam urat sebenarnya memiliki fungsi dalam tubuh yaitu sebagai antioksidan dan bermanfaat dalam regenerasi sel. metabolisme tubuh secara alami menghasilkan asam urat.
Tujuan Pemeriksaan
Cek Asam Urat merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui kadar asam urat di dalam darah atau urine.
Faktor yang Mempengaruhi
Genetik, usia, jenis kelamin, riwayat penyakit, asupan makanan, alkohol, asupan cairan dan obesitas.
Penyakit Ketika Jumlah Tinggi
Gout, Komplikasi Pada Ginjal, Serangan Jantung, Diabetes Mellitus, Hipertensi.
Penyakit Ketika Jumlah Rendah
Keracunan Tembaga. Pola Diet Rendah Purin. Hipertiroidisme. Perburukan Dari Penyakit Multiple Sklerosis. Idiopatik (Tanpa Sebab Yang Jelas). Genetik, Defisiensi Mineral.
Ureum adalah produk akhir katabolisme protein dan asam amino yang diproduksi oleh hati dan didistribusikan melalui cairan intraseluler dan ekstraseluler ke dalam darah untuk kemudian difiltrasi oleh glomerulus dan sebagian direabsorbsi pada keadaan dimana urin terganggu.
Tujuan Pemeriksaan
Pemeriksaan ureum atau disebut juga tes nitrogen urea darah adalah tindakan untuk mengukur jumlah nitrogen urea di dalam darah.
Faktor yang Mempengaruhi
Asupan Protein Dalam Tubuh, Kerusakan Pada Ginjal, Dehidrasi
Penyakit Ketika Jumlah Tinggi
Dehidrasi Berat, Sumbatan Pada Saluran Kemih, Penyakit Gagal Ginjal, Nefropati Diabetik, Luka Bakar Berat, Pendarahan Di Dalam Saluran Cerna, Konsumsi Antibiotik Tertentu, Kehamilan.
Penyakit Ketika Jumlah Rendah
Overhidrasi, Malnutrisi (Kekurangan Protein), Kerusakan Organ Hati.
Kreatinin adalah produk akhir dari metabolisme keratin otot kreatinin fosfat (protein), disintesa dalam hati, ditemukan dalam otot rangka dan darah yang direaksikan oleh ginjal kedalam urine.
Tujuan Pemeriksaan
Tes kreatinin bertujuan untuk mengetahui kadar kreatinin dalam darah.
Faktor yang Mempengaruhi
Penyakit Ketika Jumlah Tinggi
Dehidrasi, kelelahan yang berlebihan, disfungsi ginjal disertai infeksi, hipertensi yang tidak terkontrol, dan penyakit ginjal.
Penyakit Ketika Jumlah Rendah
Distrofi Otot, Hamil, Diet, Penyakit Hati.
Urine
Pemeriksan urin merupakan pemeriksaan yang bertujuan untuk adanya zat yang dalam keadaan normal tidak ada dalam urine. Pemeriksaan urin pada pasien dapat melihat adanya kelainan dalam tubuh tertapan pada organ ginjal dan traktus urinarius (proses pembuangan urine dari ginjal, uretus, kandung kemih, dan uretra
Parameter Uji
Tujuan Pemeriksaan
Tujuan pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui kelainan, keadaan, kondisi kesehatan pada organ yang memproduksi urin.
Pemeriksaan dapat dilakukan ketika tenaga medis mencurigai adanya penyakit:
Penyakit Ketika Hasil Abnormal
Hasil pemeriksaan urine yang abnormal bisa mengindikasikan berbagai masalah kesehatan. Perlu diingat bahwa hasil pemeriksaan urine yang abnormal bukanlah diagnosis pasti, tetapi bisa menjadi tanda adanya kondisi medis yang perlu ditindaklanjuti dengan evaluasi lebih lanjut oleh profesional kesehatan. Berikut adalah beberapa contoh kondisi yang dapat menyebabkan hasil pemeriksaan urine menjadi abnormal:
Tes Tiroid
TSHs adalah pemeriksaan yang bertujuan untuk mengukur konsentrasi Thyroid-Stimulating Hormone (TSH) dalam darah. TSH merupakan glikoprotein yang memiliki efek stimulasi pada semua tahap pembentukan dan sekresi hormon tiroid.
Tujuan Pemeriksaan
TSHs berfungsi sebagai tes awal dalam diagnosa tiroid karena TSH merupakan parameter yang sangat sensitif dan spesifik untuk menilai fungsi tiroid dan sangat cocok untuk mendeteksi ganguan pada pengaturan utama antara hipotalamus, hipofisis, dan kelenjar tiroid.
Penyebab
Permasalahan yang berkaitan dengan tiroid dapat disebabkan oleh:
Penyakit Ketika Jumlah Tinggi
Tiroid yang terlalu tinggi (hipertiroid) dapat menyebabkan komplikasi seperti:
Penyakit Ketika Rendah
Tiroid yang rendah (hipotiroidisme) dapat menyebabkan komplikasi seperti:
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan FT4 (Free Thyroxine) merupakan pengukuran T4 bebas yang tidak terikat protein dan berpindah ke jaringan tubuh. T4 diubah menjadi hormon tiroid lain yang disebut T3 (triiodothyronine).
Tujuan Pemeriksaan
Pemeriksaan FT4 bersama dengan tes tiroid lainnya (TSHS) dan temuan klinis dapat menegakkan diagnosis hipertiroid dan hipotiroid.
Penyebab
Permasalahan yang berkaitan dengan tiroid dapat disebabkan oleh:
Penyakit Ketika Jumlah Tinggi
Tiroid yang terlalu tinggi (hipertiroid) dapat menyebabkan komplikasi seperti:
Penyakit Ketika Rendah
Tiroid yang rendah (hipotiroidisme) dapat menyebabkan komplikasi seperti:
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan TSHS yang mengukur berapa banyak hormon tiroid tiroksin (T4) yang distimulasi untuk dibuat oleh kelenjar tiroid.
Registrasi
Booking jadwal pemeriksaan minimal 1 hari sebelum (H-1)
Hubungi kami melalui WhatsApp:
Kunjungi laboratorium kami:
Alamat
Jl. Limo No.6/45, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12210, Indonesia
Jam Operasional
Senin - Jumat 08.00 - 17.00